Bangkai kapal Titanic di dasar Laut Atlantik
Titanic pernah dijuluki sebagai kapal yang mustahil tenggelam. Namun, pada 15 April 1912, ia karam di lautan beku Atlantik Utara. Dari 2.224 penumpang dan awak di dalamnya, 1.514 di antaranya tamat.
Temuan tersebut membuka peluang untuk meneliti apa yang sesungguhnya terjadi pada Titanic pada hari nahasnya.
Kemudian, 20 tahun lalu, kisah tenggelamnya Titanic kembali diangkat oleh pembuat film James Cameron, tentu saja dibumbui fiksi dan romantisme hubungan cinta terlarang antara Jack dan Rose.
Namun, tak banyak orang yang tahu tentang fakta di balik penemuan Titanic. Ternyata, keberadaan kapal paling mewah pada zamannya itu terkuak lewat ekspedisi militer rahasia di era Perang Dingin.
Robert Ballard mengisahkan, ia melakukan pertemuan dengan pihak Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) pada 1982.
A;hdhli kelautan tersebut meminta bantuan dana untuk mengembangkan teknologi robot bawah laut untuk menemukan lokasi kapal yang tenggelam.
Angkatan laut ternyata tertarik dengan teknologi itu, yang dianggap bisa menemukan lokasi dua kapal selam nuklir AS yang tenggelam, USS Thresher dan USS Scorpion.
Kedua kapal perang tersebut karam di Laut Atlantik Utara. Militer AS ingin mengetahui nasib reaktor nuklir yang menjadi bahan bakar kapal.
Misinya adalah untuk membantu memberikan penilaian soal keamanan lingkungan terkait disposisi bahan nuklir lautan.
Tak hanya itu, AS juga ingin menyelidiki teori bahwa kapal tersebut tenggelam di tangan Uni Soviet.
Pada saat itu, komandan Angkatan Laut mengatakan, jika misi Thresher dan Scorpion sudah selesai, jika masih ada kesempatan, Ballard boleh melakukan apa yang ia inginkan dengan teknologi sonar itu.
Pada akhirnya,dengan hanya 12 hari tersisa, ia berhasil menggunakan teknologi tersebut untuk menemukan Titanic.
"Pihak Angkatan Laut tak pernah berharap saya bisa menemukan Titanic. Jadi, saat itu terjadi, mereka tak nyaman dengan publisitasnya yang luar biasa," kata Ballard. "Namun, orang-orang, yang terlalu fokus pada legenda Titanic, tak pernah menghubungkannya dengan fakta-fakta lain."
Tak Mudah untuk Menemukan Titanic
Titanic terus terombang-ambing setelah awak kapal mengirimkan sinyal bahaya. Itu yang membuat titik terakhir keberadaannya tak diketahui.
Dengan kata lain, hamparan samudra yang luas, yang membentang ratusan kilometer, bisa berpotensi menjadi lokasi kuburan Titanic.
Meski demikian, sejumlah pemburu harta karun bawah laut berupaya untuk melacaknya. Mereka menggunakan segala cara, dari memakai gelombang elektromagnetik hingga balon nilon untuk mengangkat kapal itu ke permukaan -- itu pun jika ia berhasil ditemukan.
Banyak upaya dilakukan untuk menemukan keberadaan bangkai Titanic -- yang saat tenggelam mengangkut harta benda para penumpangnya yang kaya kaya. Namun, semuanya tak berhasil, hingga Ballard dan tim internasional melacaknya menggunakan teknologi sonar dan robot bawah laut.
Sementara itu, pembuat film Titanic, James Cameron menuju ke lokasi tenggelamnya kapal tersebut, untuk mengetahui kesalahan apa yang ia lakukan dalam pembuatan kisah romantis besutannya itu.
Hasilnya akan diungkap dalam bentuk film dokumenter. Tayangan tersebut dibuat dengan mengumpulkan data dari 33 penyelaman serta analisis forensik selama beberapa tahun -- yang bertujuan untuk mengeksplorasi mitos dan misteri tenggelamnya Titanic.
Berselang 73 tahun dan 138 hari setelah tenggelam, bangkai Titanic akhirnya ditemukan pada 1 September 1985. Lokasinya berada di 600 kilometer tenggara Newfoundland pada kedalaman 12.000 kaki atau sekitar 4 kilometer di dasar laut.
"Kita menemukannya! Kita menemukannya!," seruan Dr Robert D. Ballard, pemimpin ekspedisi pencarian Titanic, memecah keheningan pagi itu.
"Kita menemukannya! Kita menemukannya!," seruan Dr Robert D. Ballard, pemimpin ekspedisi pencarian Titanic, memecah keheningan pagi itu.
Temuan tersebut membuka peluang untuk meneliti apa yang sesungguhnya terjadi pada Titanic pada hari nahasnya.
Kemudian, 20 tahun lalu, kisah tenggelamnya Titanic kembali diangkat oleh pembuat film James Cameron, tentu saja dibumbui fiksi dan romantisme hubungan cinta terlarang antara Jack dan Rose.
Namun, tak banyak orang yang tahu tentang fakta di balik penemuan Titanic. Ternyata, keberadaan kapal paling mewah pada zamannya itu terkuak lewat ekspedisi militer rahasia di era Perang Dingin.
Robert Ballard mengisahkan, ia melakukan pertemuan dengan pihak Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) pada 1982.
A;hdhli kelautan tersebut meminta bantuan dana untuk mengembangkan teknologi robot bawah laut untuk menemukan lokasi kapal yang tenggelam.
Angkatan laut ternyata tertarik dengan teknologi itu, yang dianggap bisa menemukan lokasi dua kapal selam nuklir AS yang tenggelam, USS Thresher dan USS Scorpion.
Kedua kapal perang tersebut karam di Laut Atlantik Utara. Militer AS ingin mengetahui nasib reaktor nuklir yang menjadi bahan bakar kapal.
Misinya adalah untuk membantu memberikan penilaian soal keamanan lingkungan terkait disposisi bahan nuklir lautan.
Tak hanya itu, AS juga ingin menyelidiki teori bahwa kapal tersebut tenggelam di tangan Uni Soviet.
Pada saat itu, komandan Angkatan Laut mengatakan, jika misi Thresher dan Scorpion sudah selesai, jika masih ada kesempatan, Ballard boleh melakukan apa yang ia inginkan dengan teknologi sonar itu.
Pada akhirnya,dengan hanya 12 hari tersisa, ia berhasil menggunakan teknologi tersebut untuk menemukan Titanic.
"Pihak Angkatan Laut tak pernah berharap saya bisa menemukan Titanic. Jadi, saat itu terjadi, mereka tak nyaman dengan publisitasnya yang luar biasa," kata Ballard. "Namun, orang-orang, yang terlalu fokus pada legenda Titanic, tak pernah menghubungkannya dengan fakta-fakta lain."
Tak Mudah untuk Menemukan Titanic
Titanic terus terombang-ambing setelah awak kapal mengirimkan sinyal bahaya. Itu yang membuat titik terakhir keberadaannya tak diketahui.
Dengan kata lain, hamparan samudra yang luas, yang membentang ratusan kilometer, bisa berpotensi menjadi lokasi kuburan Titanic.
Meski demikian, sejumlah pemburu harta karun bawah laut berupaya untuk melacaknya. Mereka menggunakan segala cara, dari memakai gelombang elektromagnetik hingga balon nilon untuk mengangkat kapal itu ke permukaan -- itu pun jika ia berhasil ditemukan.
Banyak upaya dilakukan untuk menemukan keberadaan bangkai Titanic -- yang saat tenggelam mengangkut harta benda para penumpangnya yang kaya kaya. Namun, semuanya tak berhasil, hingga Ballard dan tim internasional melacaknya menggunakan teknologi sonar dan robot bawah laut.
Sementara itu, pembuat film Titanic, James Cameron menuju ke lokasi tenggelamnya kapal tersebut, untuk mengetahui kesalahan apa yang ia lakukan dalam pembuatan kisah romantis besutannya itu.
Hasilnya akan diungkap dalam bentuk film dokumenter. Tayangan tersebut dibuat dengan mengumpulkan data dari 33 penyelaman serta analisis forensik selama beberapa tahun -- yang bertujuan untuk mengeksplorasi mitos dan misteri tenggelamnya Titanic.
BACA JUGA :
- Pantai Paling Unik, Harus Lompat dari Tebing untuk Mengunjunginya
- 5 Olahraga Ekstrem dengan Biaya Termahal, Apa Saja?
- Fenomena Bola Api Lebih Terang dari 100 Bulan Sinari Finlandia
- Pria Ini Akan Terbang dengan Roket Buatannya Demi Membuktikan Bahwa Bumi Datar
- 17-11-1869: Terusan Suez yang Membelah Asia - Afrika Resmi Dibuka
0 komentar:
Posting Komentar