Kisah Haru PegawaI PHL Ketika Suratnya di Balas Pak Ahok

| Kamis, 05 Oktober 2017


Indah Pujiati, PHL di Balai Kota Jakarta yang suratnya dibalas Ahok (foto: instagram Basuki Tjahaja Purnama) 

Tangis Haru PHL Balai Kota Saat Ahok Balas Suratnya
Tangis Indah Pujiati, seorang pegawai harian lepas (PHL) di Balai Kota Jakarta pecah. Indah, pegawai yang menyiapkan makanan setiap hari untuk gubernur DKI itu sedih lantaran membaca surat balasan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuknya.

"Namanya Mbak Indah, setiap pagi dan sore selalu menyiapkan makanan untuk Pak Ahok, semasa menjadi wakil dan gubernur DKI Jakarta. Karena kangen, Mbak Indah kirim surat untuk Pak Ahok ke Mako Brimob. Surat Mbak Indah dan balasan surat Oak Ahok serta foto kenangan bersama Pak Indah diberi surprise selama Bapak menjabat ada di slide berikutnya," tulis Tim BTP di akun Instagram Ahok @basukibtp pada Kamis (5/10/2017).

Apa yang membuat Indah menangis saat membaca balasan surat Ahok? "Terharu saja. Kangen, enggak sangka Bapak masih ingat sama aku. Secepat itu balasnya. Padahal, baru kemarin aku kirim surat. Aku juga enggak tahu kalau divideoin," kata Indah saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam.

Indah mengaku banyak hal yang membuatnya merindukan sosok Ahok. "(Kangen) Bapak kan baik. Enggak ada salahnya kan aku ucapin terima kasih. Kan Bapak baik juga. Jadi, aku nitip surat," ujar dia.

Surat balasan dari Ahok (foto: instagram @basukibtp)

Selama bekerja dan menyiapkan makan untuk Ahok, Indah mengaku banyak hal yang berkesan. Salah satunya, Ahok yang sangat menyukai durian dan tak pernah pilih-pilih makanan.

"Paling berkesan sih kalau mau makan Bapak selalu nanya hari ini apa, Ndah? Siapin buah. Kan ada jam-jamnya tuh Bapak makan buah. Dia inget semua. Bapak durian, sayuran suka," Indah menandaskan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ini tengah mendekam di penjara Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Dia divonis dua tahun penjara dengan tuduhan penista agama.




Kasusnya ini bermula dari pidatonya di Kepulauan Seribu pada September 2016 yang dianggap menistakan agama.

Dia lalu mengundurkan diri sebagai gubernur. Posisinya di Pemprov DKI Jakarta kemudian digantikan oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.







0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲