Tentara AS sebar selebaran berisi kalimat syahadat dicetak di gambar anjing

| Kamis, 07 September 2017

selebaran dari pasukan AS berisi kalimat syahadat dicetak di gambar anjing.
Hobi99.com-Komandan pasukan Amerika Serikat di Afganistan meminta maaf setelah anggotanya menyebarkan selebaran kontroversial berisi kalimat syahadat dicetak di gambar seekor anjing.

Akibat insiden itu militan Taliban melancarkan serangan bom bunuh diri ke pangkalan udara AS kemarin.

"Desain selebaran itu memuat gambar yang sangat menyinggung warga muslim dan agama Islam. Saya dengan ini memohon maaf. Kami sangat menghormati Islam dan saudara muslim di mana pun," kata Mayor Jenderal James Linder dalam pernyataannya.

Laman Aljazeera melaporkan, Kamis (7/9), selebaran yang menyinggung Taliban itu disebar di Provinsi Parwan, sebelah utara Ibu Kota Kabul dua tiga hari lalu. Pada selebaran itu sebenarnya AS bermaksud memajang gambar bendera Taliban pada tubuh seekor anjing berwarna putih. Pada selebaran itu terlihat gambar seekor singa jantan yang tengah memburu si anjing putih.



Namun yang terjadi adalah bukan bendera tapi kalimat syahadat yang tercetak di tubuh anjing itu. Bendera Taliban memang memuat kalimat syahadat namun ditulis dengan jenis huruf yang berbeda seperti di gambar anjing itu.

Bagi Taliban, gambar kalimat syahadat yang dicetak di anjing itu sangat menyinggung. Menurut stasiun televisi CBS, serangan bom bunuh diri Taliban ke pangkalan udara AS di Bagram, pinggiran Kabul, itu melukai empat orang. Keempat orang itu diketahui bukan tentara AS.

Taliban dalam pernyataannya mengatakan selebaran itu membuktikan 'perang ini adalah perang antara Islam dan kaum kafir'.

Di akun Twitter Taliban, kelompok militan itu mengatakan, "Penjajah Amerika adalah musuh agama kita."

Wakil Gubernur Parwan menuturkan, warga setempat marah karena gambar di selebaran itu.

"Warga kesal dengan insiden ini dan mereka ingin pelakunya diseret ke pengadilan," kata dia.

Gubernur Parwan Muhammad Hasim lebih murka lagi. Dia menghujat selebaran itu dan mengatakan 'tiada maaf'.

"Mereka yang melakukannya tidak bisa dimaafkan. Siapa pun dari pasukan koalisi, bagian propaganda media, mereka akan diadili dan dihukum," kata dia.

Sementara itu Linder mengatakan pihaknya akan menggelar penyelidikan untuk mengetahui apa penyebab insiden ini terjadi dan dia berjanji penyelidikan ini akan bersifat terbuka.

Pada 2012, komandan AS juga pernah meminta maaf lantaran kitab suci Alquran dibakar tidak sengaja di Pangkalan Udara Bagram. Peristiwa itu memicu gelombang unjuk rasa besar-besaran di Kabul dan provinsi lainnya hingga menewaskan beberapa orang.

Dalam peristiwa lain di sebuah rekaman video seorang marinir AS mengencingi mayat seorang Taliban juga menimbulkan kemarahan dan membuat pelakunya diselidiki dan dihukum.



0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲