Pyongyang - Korea Utara kembali menebar ancaman. Melalui sebuah foto dan video propaganda, negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu mengancam akan menyerang alutsista militer milik Amerika Serikat.
Foto dan video itu dirilis melalui media pemerintah Korea Utara, DPRK Today, beberapa jam setelah dua pesawat militer AS terbang dekat perbatasan Korut di DMZ. Demikian seperti dikutip dari Independent, Senin (25/9/2017).
Pada Sabtu 23 September, pesawat B-1B Lancer Strategic Bomber yang dikawal jet tempur F-15C terbang melintasi perbatasan Korut dan Korea Selatan di demilitarized zone(DMZ). Misi itu dianggap bersejarah, mengingat kedua pesawat tersebut menjadi alutsista AS pertama yang terbang sangat dekat dengan Korut sepanjang Abad ke-21
Seperti dikutip dari media Korea Selatan, Yonhap, DPRK Todaymerilis multimedia yang difabrikasi melalui komputer sebagai bentuk propaganda, guna merespons misi terbang yang dilakukan AS.
Foto cuplikan video itu menunjukkan, Rudal Pukguksong-2 menghantam B-1B Lancer dan F-15C, serta diikuti ledakan dari kedua alutsista tersebut.
Cuplikan video propaganda Korea Utara
Foto dan video itu dirilis melalui media pemerintah Korea Utara, DPRK Today, beberapa jam setelah dua pesawat militer AS terbang dekat perbatasan Korut di DMZ. Demikian seperti dikutip dari Independent, Senin (25/9/2017).
Pada Sabtu 23 September, pesawat B-1B Lancer Strategic Bomber yang dikawal jet tempur F-15C terbang melintasi perbatasan Korut dan Korea Selatan di demilitarized zone(DMZ). Misi itu dianggap bersejarah, mengingat kedua pesawat tersebut menjadi alutsista AS pertama yang terbang sangat dekat dengan Korut sepanjang Abad ke-21
Seperti dikutip dari media Korea Selatan, Yonhap, DPRK Todaymerilis multimedia yang difabrikasi melalui komputer sebagai bentuk propaganda, guna merespons misi terbang yang dilakukan AS.
Foto cuplikan video itu menunjukkan, Rudal Pukguksong-2 menghantam B-1B Lancer dan F-15C, serta diikuti ledakan dari kedua alutsista tersebut.
Cuplikan video propaganda Korea Utara
Sementara itu, foto cuplikan video lain menunjukkan misil yang diluncurkan melalui kapal selam Korut tepat sasaran menghantam kapal induk AS USS Carl Vinson --kapal yang beberapa bulan lalu memimpin armada tempur Carl Vinson Strike Group dan berlayar dekat dengan Semenanjung Korea.
Cuplikan video propaganda Korea Utara
Menurut Yonhap, video itu turut berisi keterangan yang bertuliskan, "Jika F-15, B-1B, dan Carl Vinson memimpin serangan AS terhadap Korut, mereka (pesawat itu) akan menemui ajalnya."
Korea Utara memiliki sepak terjang panjang dalam membuat video propaganda yang terkomputerisasi. Yang terbaru adalah rekaman propaganda terkait serangan nuklir Korut ke Guam.
Sementara itu di Pyongyang, sentimen anti-AS mencuat di kalangan publik Korea Utara. Menurut laporan Associated Press, sekitar 10.000 massa menggelar demo di Alun-Alun Kim Il Sung, meneriakkan 'kehancuran total bagi AS' dan 'maut untuk Amerika imperialis'.
Sebagai ajang unjuk gigi untuk menunjukkan kekuatan militernya, Amerika Serikat mengirim pesawat bomber B-1B yang dikawal jet tempur F-15C ke perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan di DMZ, pada Sabtu 23 September 2017.
Menurut Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), misi terbang itu merupakan salah satu bentuk keseriusan Presiden Donald Trump dalam menangani Korea Utara.
"Misi tersebut merupakan demonstrasi AS untuk menyampaikan pesan bahwa presiden (Trump) memiliki banyak opsi militer untuk mengalahkan berbagai macam ancaman," jelas juru bicara Pentagon, Dana White.
Berdasarkan keterangan Pentagon, B-1B bomber lepas landas dari Guam. Sementara F-15C memulai misi terbang mengawal B-1B dari Okinawa, Jepang.
Keduanya terbang di wilayah udara internasional di atas perairan timur Korea Utara. Dari sana, mereka melintasi wilayah utara DMZ. Misi itu dianggap bersejarah, mengingat kedua pesawat tersebut menjadi alutsista AS pertama yang terbang sangat dekat dengan Korut sepanjang Abad ke-21.
Pesawat bomber B-1 tak lagi menjadi alutsista pembawa bom nuklir dalam strategi perang AS. Saat ini, pesawat itu dialihfungsikan sebagai pembawa peledak konvensional dalam kuantitas banyak.
BACA JUGA :
0 komentar:
Posting Komentar