Polisi Thailand tengah memburu seorang wanita bernama Jariyaporn Nammon Buayai yang dituduh telah menikahi delapan orang pria (hobi99.com)
Bangkok - Menikah kerap dianggap sebagai salah satu cara bagi seseorang untuk menemukan kebahagiaan. Tetapi, apa jadinya jika pernikahan dijadikan sebagai alasan untuk melakukan tindak kejahatan dan penipuan.
Dikutip dari laman Coconuts Bangkok, Kamis(7/9/2017), polisi Thailand tengah memburu seorang wanita yang dituduh telah menikahi delapan orang pria dan melarikan diri dengan membawa emas kawin yang ia terima.
Sekali menikah, perempuan itu bisa mengeruk harta US$ 6.000 hingga US$ 15.000 atau setara dengan Rp 80 juta hingga 200 juta rupiah.
BACA JUGA
Meski Sudah Meninggal, 5 Selebritas Ini Masih Saja Hasilkan Uang
Resmi, Kantor Kedutaan Kosta Rika Akhirnya Beroperasi di Jakarta
3 Orang Ini Ternyata Sosok yang Telah Mengubah Dunia
Salah satu korban pernikahan tersebut adalah Prasarn Tiamyam. Pria 32 tahun tersebut melaporkan perbuatan sang istri sekaligus pelaku kejahatan kepada pihak polisi setelah tahu segala tipu muslihat yang dilakukan oleh Jariyaporn Nammon Buayai.
Menurut Prasarn, perempuan itu melarikan uang dan mas kawin empat hari setelah resepsi pernikahan di gelar di sebuah resort terkenal.
Kini Prasarn telah menikah lagi. Meski begitu, ia masih memperkarakan kasus ini kepada polisi setempat.
Sebelumnya, praktik seperti ini sudah beredar luas di sosial media. Lewat sebuah saluran televisi lokal, Prasarn mengungkap awal kedekatannya dengan pelaku lewat Facebook pada Februari 2015.
Setelah sembilan bulan berkenalan, Prasarn setuju untuk menikahi Nammon karena wanita tersebut mengaku hamil. Sejak masa kedekatan, Prasarn mengaku tak pernah diizinkan oleh Nammon untuk menemui orang tuanya.
Tak lama setelah menikah, sang istri berdalih ingin menyelesaikan urusan bisnisnya ke Provinsi Nong Khai. Setelah pergi sang istri pun tak kunjung kembali.
Kebenaran mulai terungkap ketika sang suami melihat berita di internet tentang Nammon -- yang ternyata sudah delapan kali menikah dan melakukan tindakan yang sama.
Menanggapi hal ini, polisi segera mencari tahu keberadaan pelaku. Untuk itu, polisi setempat menerjunkan timnya untuk mendatangi rumah orangtua Nammon di Distrik Wang Sapung.
Ternyata, tak hanya Nammon yang kabur. Kedua orangtuanya juga ikut kabur. Meski begitu, polisi menemukan kakak perempuan Nammon yang mengaku sudah tak memiliki hubungan baik dengan pelaku karena suatu alasan.
Keretakan hubungan kakak beradik itu tak harmonis setelah adik perempuannya tak mengembalikan uang yang ia pinjam sebesar Rp 4 juta.
Kakak perempuannya itu kemudian dijadikan saksi dalam kasus ini. Ia juga khawatir dengan kondisi kedua orangtuanya.
0 komentar:
Posting Komentar